Pengaruh GlobalisasiTerhadap Negara-Negara Berkembang

Kuatnya arus globalisasi yang dimotori oleh negara-negara maju telah memberikan dampak perubahan sosial di negara-negara berkembang. Perubahan tersebut tidak saja merubah sistem ekonomi negara-negara berkembang tetapi juga mengikis kebudayaan-kebudayaan tradisional dalam kehidupan masyarakat. Mengalirnya aliran barat dalam masyarakat berkembang dalam bentuk imprealisme baru dan terkonsepkan sebagai ekonomi kapitalisme global dan modernisasi adalah gambaran betapa lemahnya masyarakat dinegara berkembang untuk mempertahankan jati dirinya sebagai sebuah negara yang berwibawa dan berbudaya.
Penetrasi globalisasi dewasa ini sangat gencar dikembangkan oleh negara-negara besar dengan tujuan agar negara-negara yang sedang berkembang di seluruh dunia menjadi bagian dari satu kekuatan yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Bahkan mitos yang berkembang selama ini tentang globalisasi adalah proses yang akan membentuk dunia menjadi seragam, menghapus identitas kebudayaan lokal atau etnis yang akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global nampaknya mulai muncul yang disebut budaya imperialis.
Indonesia sebagai negara yang dianugerahi berlimpah sumber daya alam dan keberagaman etnis dengan seni budaya masing-masing memiliki potensi besar bagi pembangunan Indonesia. Sangat disayangkan hanya segelintir kecil individu dan kelompok yang memberikan perhatian khusus dalam upaya melindungi dan melestarikan kebudayaan. Jika dilihat berdasarkan keanekaragaman kebudayaan yang dimiliki, seharusnya masyarakat sadar betapa besar makna dan potensi yang terkandung didalam kebudayaannya bagi pembangunan bangsa Indonesia.
Kehadiran pelajar sebagai entitas sosial yang terdidik, terpelajar dan berpikir kritis pun sangat bermanfaat, ia adalah kaum intelektual muda masa depan yang hidup dalam lingkungan yang kondusif dan ilmiah. Keanekaragaman potensi pelajar, baik berupa karya/prestasi akademik maupun non akademik adalah wujud pelangi kreatifitas anak bangsa yang akan menghantarkan dan mengukir prestasi, salah satunya adalah pengenalan kekayaan budaya kepada negara lain yang mampu memberikan pandangan dan menunjukan kelebihan kita kepada tersebut. Pengenalan kekayaan budaya tradisional itu tidak sebatas mengirim misi kebudayaan ke luar negeri. Lebih dari itu, promosi budaya melalui multimedia atau pertunjukan langsung merupakan langkah efektif untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya ke dunia internasional.
Kuatnya arus globalisasi yang dimotori oleh negara-negara maju telah memberikan dampak perubahan sosial di negara-negara berkembang. Perubahan tersebut tidak saja merubah sistem ekonomi negara-negara berkembang tetapi juga mengikis kebudayaan-kebudayaan tradisional dalam kehidupan masyarakat. Mengalirnya aliran barat dalam masyarakat berkembang dalam bentuk imprealisme baru dan terkonsepkan sebagai ekonomi kapitalisme global dan modernisasi adalah gambaran betapa lemahnya masyarakat dinegara berkembang untuk mempertahankan jati dirinya sebagai sebuah negara yang berwibawa dan berbudaya.
Penetrasi globalisasi dewasa ini sangat gencar dikembangkan oleh negara-negara besar dengan tujuan agar negara-negara yang sedang berkembang di seluruh dunia menjadi bagian dari satu kekuatan yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Bahkan mitos yang berkembang selama ini tentang globalisasi adalah proses yang akan membentuk dunia menjadi seragam, menghapus identitas kebudayaan lokal atau etnis yang akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global nampaknya mulai muncul yang disebut budaya imperialis.
Indonesia sebagai negara yang dianugerahi berlimpah sumber daya alam dan keberagaman etnis dengan seni budaya masing-masing memiliki potensi besar bagi pembangunan Indonesia. Sangat disayangkan hanya segelintir kecil individu dan kelompok yang memberikan perhatian khusus dalam upaya melindungi dan melestarikan kebudayaan. Jika dilihat berdasarkan keanekaragaman kebudayaan yang dimiliki, seharusnya masyarakat sadar betapa besar makna dan potensi yang terkandung didalam kebudayaannya bagi pembangunan bangsa Indonesia.
Kehadiran pelajar sebagai entitas sosial yang terdidik, terpelajar dan berpikir kritis pun sangat bermanfaat, ia adalah kaum intelektual muda masa depan yang hidup dalam lingkungan yang kondusif dan ilmiah. Keanekaragaman potensi pelajar, baik berupa karya/prestasi akademik maupun non akademik adalah wujud pelangi kreatifitas anak bangsa yang akan menghantarkan dan mengukir prestasi, salah satunya adalah pengenalan kekayaan budaya kepada negara lain yang mampu memberikan pandangan dan menunjukan kelebihan kita kepada tersebut. Pengenalan kekayaan budaya tradisional itu tidak sebatas mengirim misi kebudayaan ke luar negeri. Lebih dari itu, promosi budaya melalui multimedia atau pertunjukan langsung merupakan langkah efektif untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya ke dunia internasional.
Kuatnya arus globalisasi yang dimotori oleh negara-negara maju telah memberikan dampak perubahan sosial di negara-negara berkembang. Perubahan tersebut tidak saja merubah sistem ekonomi negara-negara berkembang tetapi juga mengikis kebudayaan-kebudayaan tradisional dalam kehidupan masyarakat. Mengalirnya aliran barat dalam masyarakat berkembang dalam bentuk imprealisme baru dan terkonsepkan sebagai ekonomi kapitalisme global dan modernisasi adalah gambaran betapa lemahnya masyarakat dinegara berkembang untuk mempertahankan jati dirinya sebagai sebuah negara yang berwibawa dan berbudaya.
Penetrasi globalisasi dewasa ini sangat gencar dikembangkan oleh negara-negara besar dengan tujuan agar negara-negara yang sedang berkembang di seluruh dunia menjadi bagian dari satu kekuatan yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Bahkan mitos yang berkembang selama ini tentang globalisasi adalah proses yang akan membentuk dunia menjadi seragam, menghapus identitas kebudayaan lokal atau etnis yang akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global nampaknya mulai muncul yang disebut budaya imperialis.
Indonesia sebagai negara yang dianugerahi berlimpah sumber daya alam dan keberagaman etnis dengan seni budaya masing-masing memiliki potensi besar bagi pembangunan Indonesia. Sangat disayangkan hanya segelintir kecil individu dan kelompok yang memberikan perhatian khusus dalam upaya melindungi dan melestarikan kebudayaan. Jika dilihat berdasarkan keanekaragaman kebudayaan yang dimiliki, seharusnya masyarakat sadar betapa besar makna dan potensi yang terkandung didalam kebudayaannya bagi pembangunan bangsa Indonesia.
Kehadiran pelajar sebagai entitas sosial yang terdidik, terpelajar dan berpikir kritis pun sangat bermanfaat, ia adalah kaum intelektual muda masa depan yang hidup dalam lingkungan yang kondusif dan ilmiah. Keanekaragaman potensi pelajar, baik berupa karya/prestasi akademik maupun non akademik adalah wujud pelangi kreatifitas anak bangsa yang akan menghantarkan dan mengukir prestasi, salah satunya adalah pengenalan kekayaan budaya kepada negara lain yang mampu memberikan pandangan dan menunjukan kelebihan kita kepada tersebut. Pengenalan kekayaan budaya tradisional itu tidak sebatas mengirim misi kebudayaan ke luar negeri. Lebih dari itu, promosi budaya melalui multimedia atau pertunjukan langsung merupakan langkah efektif untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya ke dunia internasional.
Kuatnya arus globalisasi yang dimotori oleh negara-negara maju telah memberikan dampak perubahan sosial di negara-negara berkembang. Perubahan tersebut tidak saja merubah sistem ekonomi negara-negara berkembang tetapi juga mengikis kebudayaan-kebudayaan tradisional dalam kehidupan masyarakat. Mengalirnya aliran barat dalam masyarakat berkembang dalam bentuk imprealisme baru dan terkonsepkan sebagai ekonomi kapitalisme global dan modernisasi adalah gambaran betapa lemahnya masyarakat dinegara berkembang untuk mempertahankan jati dirinya sebagai sebuah negara yang berwibawa dan berbudaya.
Penetrasi globalisasi dewasa ini sangat gencar dikembangkan oleh negara-negara besar dengan tujuan agar negara-negara yang sedang berkembang di seluruh dunia menjadi bagian dari satu kekuatan yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Bahkan mitos yang berkembang selama ini tentang globalisasi adalah proses yang akan membentuk dunia menjadi seragam, menghapus identitas kebudayaan lokal atau etnis yang akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global nampaknya mulai muncul yang disebut budaya imperialis.
Indonesia sebagai negara yang dianugerahi berlimpah sumber daya alam dan keberagaman etnis dengan seni budaya masing-masing memiliki potensi besar bagi pembangunan Indonesia. Sangat disayangkan hanya segelintir kecil individu dan kelompok yang memberikan perhatian khusus dalam upaya melindungi dan melestarikan kebudayaan. Jika dilihat berdasarkan keanekaragaman kebudayaan yang dimiliki, seharusnya masyarakat sadar betapa besar makna dan potensi yang terkandung didalam kebudayaannya bagi pembangunan bangsa Indonesia.
Kehadiran pelajar sebagai entitas sosial yang terdidik, terpelajar dan berpikir kritis pun sangat bermanfaat, ia adalah kaum intelektual muda masa depan yang hidup dalam lingkungan yang kondusif dan ilmiah. Keanekaragaman potensi pelajar, baik berupa karya/prestasi akademik maupun non akademik adalah wujud pelangi kreatifitas anak bangsa yang akan menghantarkan dan mengukir prestasi, salah satunya adalah pengenalan kekayaan budaya kepada negara lain yang mampu memberikan pandangan dan menunjukan kelebihan kita kepada tersebut. Pengenalan kekayaan budaya tradisional itu tidak sebatas mengirim misi kebudayaan ke luar negeri. Lebih dari itu, promosi budaya melalui multimedia atau pertunjukan langsung merupakan langkah efektif untuk memperkenalkan kekayaan seni budaya ke dunia internasional.