Pola
persebaran pemukiman penduduk dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan tanah,
tata air, topografi dan ketersediaan sumber daya alam yang terdapat di wilayah
tersebut.
Ada
tiga pola pemukiman penduduk dalam hubungannya dengan bentang alamnya, yaitu
sebagai berikut:
A.
Pola Pemukiman Memanjang
Pola
pemukiman memanjang memiliki ciri pemukiman berupa deretan memanjang karena
mengikuti jalan, sungai, rel kereta api atau pantai.
1.
Mengikuti Jalan
Pada daerah
ini pemukiman berada di sebelah kanan kiri jalan. Umumnya pola pemukiman
seperti ini banyak terdapat di dataran rendah yang morfologinya landai sehingga
memudahkan pembangunan jalan-jalan di pemukiman. Namun pola ini sebenarnya
terbentuk secara alami untuk mendekati sarana transportasi
2.
Mengikuti rel kereta api
Pada daerah
ini pemukiman berada di sebelah kanan kiri rel kereta api. Umumnya pola
pemukiman seperti ini banyak terdapat di daerah perkotaan terutama di DKI
Jakarta dan atau daerah padat penduduknya yang dilalui rel kereta api.
3.
Mengikuti Alur Sungai
Pada daerah
ini pemukiman terbentuk memanjang mengikuti aliran sungai. Biasanya pola
pemukiman ini terdapat di daerah pedalaman yang memiliki sungai-sungai besar.
Sungai-sungai tersebut memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
penduduk.
4.
Mengikuti Garis Pantai
Daerah pantai
pada umumnya merupakan pemukiman penduduk yang bermata pencaharian nelayan.
Pada daerah ini pemukiman terbentuk memanjang mengikuti garis pantai. Hal itu
untuk memudahkan penduduk dalam melakukan kegiatan ekonomi yaitu mencari ikan
ke laut.
B.
Pola Pemukiman Terpusat
Pola
pemukiman ini mengelompok membentuk unit-unit yang kecil dan menyebar, umumnya
terdapat di daerah pegunungan atau daerah dataran tinggi yang berelief kasar,
dan terkadang daerahnya terisolir. Di daerah pegunungan pola pemukiman memusat
mengitari mata air dan tanah yang subur. Sedangkan daerah pertambangan di
pedalaman pemukiman memusat mendekati lokasi pertambangan. Penduduk yang
tinggal di pemukiman terpusat biasanya masih memiliki hubungan kekerabatan dan
hubungan dalam pekerjaan. Pola pemukiman ini sengaja dibuat untuk mempermudah
komunikasi antarkeluarga atau antarteman bekerja.
.
Kebanyakan
pola lokasi desa adalah berbentuk konsentris, dengan kantor kepala desa sebagai
pusatnya. Di sekitarnya adalah tempat tinggal penduduk, yang lama kelamaan
-seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk- terbentuklah dusun-dusun baru di
sekitar dusun induk sehingga tidak sedikit desa yang terdiri dari empat atau lima dusun, bahkan lebih.
Di Jawa (dulu) pengaturan desa-desanya memiliki pola yang hampir sama. Yaitu
adanya pusat pemerintahan desa yang berada di tengah desa, kemudian lumbung
desa, pekuburan desa, tempat pemandian umum, pasar, sekolah, masjid, dan
gardu-gardu. Ada
pula lapangan khusus untuk penggembalaan ternak. Di bagian luarnya terhampar
lahan persawahan atau perladangan serta hutan.
Desa yang
sudah maju memiliki tata ruang desa yang rapi dan asri, dengan deretan rumah
dan pepohonan di kanan-kiri jalan. Umumnya setiap rumah memiliki pekarangan
yang cukup luas. Sehingga jarak antara satu rumah dengan yang lainnya
seringkali sangat jarang. Di luar Jawa, terdapat desa-desa atau pemukiman
penduduk di atas air sungai. Rumah-rumah dibangun di atas rakit. Hal ini karena
di sana banyak
sungai besar. Di Kalimantan, misalnya, ada Sungai Barito, Sungai Kapuas, dan
Sungai Mahakam. Di Sumatra ada Sungai Musi, Sungai Batanghari, dan Sungai
Indragiri. Di perairan Riau, penduduk bermukim di atas perahu (suku laut).
Pemukiman di atas air seperti itu tentu saja tata ruang desanya relatif kecil
dan sulit diatur.
C.
Pola Pemukiman Tersebar
Pola
pemukiman tersebar terdapat di daerah dataran tinggi atau daerah gunung api dan
daerah-daerah yang kurang subur. Pada daerah dataran tinggi atau daerah gunung
api penduduk akan mendirikan pemukiman secara tersebar karena mencari daerah
yang tidak terjal, morfologinya rata dan relatif aman. Sedangkan pada daerah
kapur pemukiman penduduk akan tersebar mencari daerah yang memiliki kondisi air
yang baik. Mata pencaharian penduduk pada pola pemukiman ini sebagian besar
dalam bidang pertanian, ladang, perkebunan dan peternakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar